Menimba Ilmu Bersama Ahli Antropologi Agama UIN Sunan Gunung Djati melalui Lecturer Series 3

Padang, 17 Mei 2023
Prodi Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang mengadakan Lecturer Series 3. Kegiatan tersebut diisi oleh Prof. Dr. Abdul Syukur, MA yang merupakan Guru Besar bidang Antropologi Agama dari Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kegiatan dimulai dari jam 09.00 sampai 12.00 WIB yang dibuka oleh Wakil Dekan Dr. Faizin, S.Th.I., MA dan dimoderatori oleh Bung salah satu mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama UIN Imam Bonjol. Acara dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa dengan antusias lebih dari 50 orang. Kegiatan dilaksanakan di Auditorium Mini lantai III Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang yang bertema “Tradisi dan Kearifan Lokal dalam Studi Agama-Agama”

Dalam presentasinya, Abdul Syukur menyampaikan bahwa setiap orang harus memberikan repson terhadap masyarakat dan situasi geografis sehingga melahirkan keragamaan budaya. Kebudayaan merupakan respon masyarakat terhadap lingkungan berupa geografis, sosial, politik dan lain sebagainya dalam rangka mempertahankan kehidupan. keragaman budaya seperti lingkungan keluarga atau masyarakt membuat kita belajar bahwa hal tersebut merupakan lapangan etnologi. kebudayaan dicuptakan dan diwariskan melalui internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi berupa pendidikan, upacaya dan ritual. kebudayaan didasarkan dari nilai yang meliputi nilai material, nilai vital, spiritual yang semuanya mendarah daging. dan norma yang sifatnya mengikat berupa norma kebiasaan, norma kesusilaan, norma agama dan norma kesopanan sehingga dapat tetap eksis dalam kehidupan. Selain itu juga ada tradisi yang membentuk sebuah masyarakat. Nilai dan norma Kearifan local yg sudah menjadi adat kebiasaan tradisi. Tradisi (traditum) dimaknai dengan aktivitas yg dilakukan secara terus menerus dan berulang sebagai upaya peneguhan pola-pola tingkah laku yang bersandar pada nilai dan norma bagi tindakan-tindakan masyarakat. Tradisi diwujudkan dalam siklus kehidupan (life cycle), lingkungan alam, dan lingkungan sosial: ritual, upacara, permainan, kesenian, olah raga, dll serta Tradisi bersifat dinamis.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *