International Webinar Collaboration Psychology

08 September 2022

Prodi Psikologi Islam mengadakan internasional webinar yang dilakukan pada tanggal 8 september 2022. Webinar ini terselenggara atas kerjasama antar beberapa universitas yang ada di indonesia dan juga luar negeri. Unversitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau berkolaborasi dengan UIN Imam Bonjol Padang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Padjajaran dan Queensland University.

Internasional Webinar tersebut mengangkat tema “Strenghten positive Values ​​in Family to Create Harmony in Society”. Narasumber dalam webinar adalah Prof. John DeFrain dari bidang studi Emeritus of Family Studies University of  Nebraska-Lincoln, United State of America. Narasumber yang lain adalah Dr. Fitri A. Abidin, M.Psi., Psikolog yang bekerja sebagai dosen pada fakultas Psikologi Universitas Padjajaran. Narasumber terakhir adalah Indah Damayanti, M.Psi., Psikologi dari fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau yang sedang menempuh pendidikan pada Queensland University, Australia.

Kaprodi Psikologi Islam dan peserta

Indah Damyanti menjelaskan tentang Resilient Individual Towards a Mentally Healthy Society. Seseorang harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi secara konstruktif dan positif terhadap risiko, perubahan, atau peristiwa negatif yang sangat besar dan mekanisme yang menyediakan penyangga terhadap tantangan masa depan. Kemampuan tersebut dapat didasari oleh pengetahuan agama yang menjadi standar dalam berbuat. Dalam Islam, Allah memberikan kemudahan dalam setiap kesulitan yang dihadapi.

John DeFrain, Ph.D menjelaskan tentang Strong Families Around the World. Model Kekuatan Keluarga Internasional memiliki enam kualitas utama:Apresiasi dan kasih sayang satu sama lain, Komunikasi positif, Komitmen pada keluarga, Waktu yang menyenangkan bersama, Rasa kesejahteraan spiritual dan nilai-nilai bersama, Kemampuan untuk mengelola stres dan krisis secara efektif.

Dr. Fitri A. Abidin, M.Psi., Psikolog menjelaskan tentang Parent-Adolescent Harmony  and Adolescent Well-Being: Uniqueness in the Indonesian Context. Renungan. Cara digunakan dalam pola pengasuhan anak berupa memperkuat nilai-nilai positif dalam keluarga untuk menciptakan keharmonisan dalam masyarakat. Terhadap anak remaja, dapat dilihat dari sisi kesejahteraan Subjektif & Kesejahteraan Psikologis. Penilaian yang dapat diberikan kepada pola pengasuhan terhadap remaja akan memiliki pengaruh dalam kehidupannya. Remaja dengan kesejahteraan emosional cenderung sehat secara fisik dan mental. Kesejahteraan yang dialami pada remaja cenderung ‘bertahan di masa dewasa’.

Selain itu diperlukan kontrol terhadap remaja karena ada potensi yang buruk jika dibiarkan dengan terlebih lagi pada dunia teknologi saat sekarang ini. Cara yang dapat dilakukan adalah Hindari menyalahgunakan internet dan perangkat, memberikan dorongan untuk berprestasi dalam bidang akademik, keterampilan interpersonal dan intelektual yang baik, dan menerapkan strategi koping yang lebih baik saat menghadapi masalah hidup.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *