LANDASAN FILOSOFIS PENGEMBANGAN KEILMUAN PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR SERTA OUTPUT PARA ALUMNI IAT

Oleh:

Toni Markos, M.Ag

Pengembangan kurikulum S.1 Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang dilandasi oleh nilai-nilai teologis, filosofis, kultural, sosiologis, dan psikologis. Landasan teologis  pendidikan yang dikembangkan adalah pendidikan yang berperspektif Qur’ani, yakni pendidikan yang utuh menyentuh seluruh domain yang disebutkan oleh Allah dalam kitab suci al-Qur’an yang secara sistemik dikembangkan melalui konsep hadharah al-nash, keilmuan, dengan konsep hadharah al-ilm dan amalan–amalan praksis (akhlak) dengan konsep hadharah al-falsafah. Sedangkan landasan filosofis Kurikulum yang akan dibangun adalah kurikulum inklusif dan humanis. Inklusif artinya tidak menganggap kebenaran tunggal yang hanya didapat dari satu sumber, melainkan menghargai kebenaran yang berasal dari beragam sumber. Humanis berarti walaupun berbeda pandangan keagamaan tetap menjunjung tinggi moralitas universal, sehingga mendorong terciptanya keadilan sosial dan menjaga kelestarian alam serta meminimalisir radikalisme agama.

Sedangkan landasan kultural Kurikulum yang diterapkan harus berbasis pada pemaduan antara globalisme-universalisme dan lokalisme-partikularisme guna pengembangan keagamaan dan keilmuan. Selanjutnya landasan sosiologis Kurikulum yang berdasarkan pada keberagaman suku bangsa, budaya, dan agama sehingga melahirkan lulusan yang mampu menyelesaikan konflik di masyarakat. Dan landasan psikologis Kurikulum yang diarahkan untuk mengembangkan kepribadian yang asertif, simpatik, memiliki keterampilan sosial yang baik dan beretos kerja tinggi. Kurikulum program studi dikembangkan oleh setiap lembaga dan mencakup kurikulum inti dan kurikulum institusional. Kurikulum inti sebagai ciri kompetensi utama mencakup pengalaman belajar dan substansi yang mendukung ketercapaian kompetensi utama, sedangkan kurikulum institusional sebagai kompetensi pendukung dan kompetensi lain mencakup pengalaman belajar dan substansi yang mendukung pencapaian kedua kompetensi tersebut, dengan elemen-elemen yang terdiri atas:

a. Nasionalisme dan Landasan kepribadian

b. Penguasaan Akademik Kependidikan

c. Penguasaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni.

d. Kemampuan Berkarya dan Keterampilan

e. Sikap dan perilaku dalam berkarya berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.

f. Penguasaan kaidah berkepribadian dan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Dampak dari menguatnya globalisasi adalah munculnya persaingan bebas. Persaingan bebas adalah usaha memperlihatkan keunggulan masing-masing tanpa ketentuan yang mengikat yang mengikat manusia untuk melakukan persaingan antara satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam persaingan bebas tidak akan ada lagi batas-batas yang harus dijaga dan diperhatikan. Setiap individu memeiliki kebebasan untuk menghasilkan produk dan menjual produknya serta mendapatkan keuntungan dari produk tersebut. Perkembangan dunia yang semakin kompleks dan munculnya persaingan yang semakin kuat di semua lini kehidupan manusia membuat hidup manusia semakin kering. Sisi spiritualitas manusia pada saat itu membutuhkan fase yang dapat memenuhi kebutuhan yang mereka perlukan, dan itu tidak mereka dapatkan kecuali kembali kepada ajaran agama.

Selain itu umat Islam merasa bahwa agama pada saat ini menjadi solusi berbagai problematika kehidupan yang dirasakan semakin meningkat akhir-akhir ini. Artinya Islam diyakini memberikan jawaban atas berbagai persoalan kehidupan yang dihadapi oleh manusia khususnya umat Islam baik dari aspek sosial, ekonomi, politik dan lain sebagainya. Dengan berbagai penjelasan tentang meningkatnya kesadaran beragama umat Islam seharusnya menjadi

sebuah peluang untuk menggerakkan sistem pendidikan Islam dan memberikan keuntungan yang tidak terhingga sehingga akan menjadi sumbangsih untuk membentuk generasi yang beriman dan bertaqwa serta berilmu pengetahuan. Secara pasti dinyatakan bahwa sistem pendidikan Islam telah diakui keberadaannya sebagai bagian pendidikan nasional Indonesia.

Peluang ini sangat terbuka untuk digapai oleh Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir yang Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang. Dengan peluang tersebut Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir UIN Imam Bonjol Padang bisa menarik minat calon-calon mahasiswa baik yang berasal dari provinsi Sumatera Barat sendiri, maupun provinsi-provinsi lainnya di Indonesia, bahkan juga calon-calon mahasiswa yang berasal dari negara-negara Asean yang beragama Islam. Dengan terus meningkatkan sosialisasi keberadaan tersebut peluang mengembangkan prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir akan semakin terbuka. Program studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir disamping bertujuan untuk mencetak dan membentuk generasi yang senantiasa berpedoman kepada al-Qur’an dan al-hadis. Selain itu, alumni program studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir juga mampu bersaing di dunia kerja.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *